Konsep dasar rumah tahan gempa, ialah upaya untuk membuat
seluruh elemen rumah menjadi kesatuan yang utuh dan kuat, yang tidak lepas atau
runtuh saat terjadi gempa.
Seperti, yang saya kutip dari situs, www.mulyanto.wordpress.com,
berikut ini penggalannya:
Konsep Rumah Tahan Gempa
Suatu bangunan dikatakan
bangunan tahan gempa
bila mengikuti filosofi
bangunan
tahan gempa sebagai berikut :
1. Bila terjadi Gempa
Ringan, bangunan tidak
boleh mengalami kerusakan
baik
pada komponen non-struktural (dinding retak, genting dan
langit-langit jatuh, kaca
pecah, dsb) maupun
pada komponen strukturalnya
(kolom dan balok
retak,
pondasi amblas, dsb). 2. Bila terjadi Gempa Sedang, bangunan boleh mengalami kerusakan pada komponen non-strukturalnya akan tetapi komponen struktural tidak boleh rusak.
3. Bila terjadi Gempa
Besar, bangunan boleh
mengalami kerusakan baik
pada
komponen
non-struktural maupun komponen
strukturalnya, akan tetapi
jiwa
penghuni bangunan tetap selamat, artinya sebelum bangunan
runtuh masih cukup
waktu bagi penghuni bangunan untuk
keluar/mengungsi ketempat aman. Prinsip utama rumah bertingkat tahan gempa
Beban yang dihasilkan dari suatu bangunan sangat memengaruhi
tingkat kekuatan bangunan tersebut, bangunan yang ringan akan menerima beban
gempa yang lebih kecil dibanding
bangunan yang berat. Penggunaan bahan material bangunan yang ringan dipastikan
akan menjadikan beban bangunan tersebut akan menerima beban bangunan yang
ringan pula, begitu juga sebaliknya bahan material yang berat akan menghasilkan
beban yang berat terhadap bangunan tersebut.
Baca selengkapnya, agar memahami dan dapat menerapkan bahwa bangunan rumah idaman Anda, termasuk kategori rumah tahan gempa!
Kategori Bangunan Rumah Tahan Gempa,
Baca selengkapnya, agar memahami dan dapat menerapkan bahwa bangunan rumah idaman Anda, termasuk kategori rumah tahan gempa!
Kategori Bangunan Rumah Tahan Gempa,
Kesimpulannya: bahwa memilih dan menggunakan bahan material bangunan yang ringan, ialah prinsip utama agar bangunan tersebut tahan gempa, terutama untuk rumah atau bangunan bertingkat.
Berikut ini ulasan lengkap yang bisa anda unduh dalam format
file [PDF] mengenai prinsip utama memilih bahan material bangunan yang ringan, hasil
kajian dari “Mahasiswa S2 Struktur
Jurusan Teknik Sipil
–FTSP-ITS, Kampus ITS
Sukolilo Surabaya.
Jenis bahan material bangunan yang ringan untuk rumah atau bangunan bertingkat
Beberapa jenis bahan bangunan berikut ini dapat dijadikan
sebagai rekomendasi bahan material bangunan yang ringan, misalnya untuk
kebutuhan atap rumah bisa menggunakan bahan material dari baja ringan yang anti
karat dan tidak dimakan rayap. Baca ulasannya di sini >> "Pedoman Dasar Memilih Rangka Atap Baja Ringan"
Atau, untuk kebutuhan rumah bertingkat terutama untuk bahan konstruksi
lantai 2 dan seterusnya. Bahan bangunan beton ringan AAC (Autoclaved Aerated
Concrete) Beton ringan pra cetak yang diproduksi dengan teknologi aerasi
Jerman.
Beton ringan ini sering disebut “Panel Lantai AAC” saat ini
mulai banyak digunakan di Indonesia, selain ringan dan kuat, beton ringan ini
berbeda dengan beton cor konvensional pada umumnya. Panel lantai AAC ialah beton
ringan prefabrikasi yang sudah dicetak, berfungsi sebagai lantai pengganti plat lantai cor konvensional. Info
lebih lengkap, silahkan merujuk link berikut ini: “Panel Lantai LEIBEL"
Berikut referensi proyek bangunan rumah yang menggunakan beton ringan AAC: "Referensi Proyek Panel Lantai AAC"
Berikut referensi proyek bangunan rumah yang menggunakan beton ringan AAC: "Referensi Proyek Panel Lantai AAC"
Untuk pemesanan dan kontak layanan, hubungi:
Marketing :
Iyet Hidayat
Telp/sms :
0821-7824-2523
Email :
lantaihebelpintar@gmail.com
0 Response to "Rumah Bertingkat, Jadi Ringan, Tahan Gempa!"
Post a Comment
Setiap komentar di Blog "panellantai.info" ini akan selalu dimoderasi, guna menampilkan komentar yang relevan dan mengantisipasi Spam.
Catatan: Setiap link aktif pada komentar akan otomatis dihapus. Terima kasih, atas kunjungannya.